Jumat, 23 Agustus 2013

Always, Laila

Hari ini, mau mereview salah satu novel, judulnya ALWAYS, LAILA. Buku ini dikarang oleh Andi Eriawan. Gak banyak baca biografi yang seumprit itu, tapi sempet terpikir kalau novel ini terinspirasi dari kisah nyatanya (sotoy banget).

Cerita dalam novel ini sih simple. Seorang cewek yang tinggal di bandung, sifatnya rada keras kepala, agak manja, periang dan manis yang disukain sama satu cowok, panggilannya Pram, si pram ini orangnya dewasa, romantis banget dan sabar. Akhirnya mereka jadian sejak kelas satu SMA hingga lulus kuliah oh bahkan hingga menempuh dunia pekerjaan. Dari awal tertarik untuk membaca novel ini, karena gaya bahasa nya Andi yang gak nyeleneh dan sopan lalu alur ceritanya yang maju-mundur.

Membaca buku ini gak membosankan, Andi memanjakan pembaca nya dalam puisi-puisi  dan kejutan-kejutan Pras yang romantis, kemanjaan Laila, kelucuan mereka berdua dalam berkomunikasi atau sekedar intrik masalah kecil dalam hubungan mereka.

Ya, hubungan mereka berdua sebenarnya baik. Pram sudah serius dari awal dengan Laila, dia sudah diperkenalkan pada kedua orangtua Pram oh bahkan pram sudah merencanakan dengan apik bagaimana mempertemukan keluarga Laila dengan keluarga Pram. Pram dan Laila disini sama-sama pintar dan mempunyai bakatnya masing-masing. Pram akhirnya mempunyai kafe sedangkan Laila bekerja di salah satu perusahaan. Di novel ini sempat ada intrik,  Laila diuji kesetiaannya karena dia sedikit tertarik pada senior di kampusnya. Namun semua mampu dilewati oleh mereka berdua hingga akhirnya Pram melamar Laila di kafenya sendiri. Laila tahu ini impiannya, impian Pram untuk menjadi suatu keluarga. Namun, nasib berkata lain...

Sesampainya di rumah, Laila baru mengetahui bahwa dirinya mempunyai kanker rahim. Mengakibatkan ia kesulitan mempunyai anak kandung. Akhirnya Laila memutuskan untuk membatalkan lamaran Pram tanpa alasan yang Pram tahu. Namun, akhirnya Laila sadar bahwa memutuskan Pram bukan solusi dari masalahnya, karena ia hanya menyakiti dirinya sendiri. Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari Pram kembali dan meminta maaf.

Apakah Pram mampu menerima kembali cinta Laila?

Buku ini memberikan sebuah ketukan untuk saya. Saya seringkali menganggap bahwa mungkin, pacar saya bisa lebih bahagia dengan cewek lain yang sekantor atau sekuliah dengannya. Lebih cantik, lebih kaya dan lebih pintar. Tapi, buku ini mengetuk segalanya, bahwa semua pikiran saya itu salah. Apa yang kita pikir benar belum tentu menurut orang lain benar. Buku ini juga mengingatkan saya, bahwa jika kita terpikir untuk meninggalkan sesorang yang masih menyayangi kita, lihat kembali barang yang pernah ia beri, semua kata yang pernah ia rangkai, semua tindakan yang pernah ia lakukan, apakah memang mereka pantas untuk kita lupakan? Atau, apakah kita siap untuk melupakan dan menggantikannya?

3 komentar:

  1. Gue pernah baca ini novel, minjem sama siapa ya hmm eh punya elu kayaknya ya? Hahaha
    Endingnya gini --> :'(

    BalasHapus
  2. Bukan punya gw dii. Novel yang pernah gw pinjemin itu judulnya kalo gak salah test pack deh hehehhe. Iya endingnya sedih, tapi lumayan lah buat novel cinta-cinta an mah

    BalasHapus
  3. Hoiya ya yang punya lu yang test pack. Trus punya siapa ya waktu itu? :/
    Iyaah lumayan tragis, hampir ketemu padahal eh Pramnya meninggal

    BalasHapus