Selasa, 14 Mei 2013

Field Trip Bromo (edisi dua: Mampir ke Pabrik Sari Roti)

Masih di tanggal yang sama dan sehabis dari kunjungan ke pabrik indomie. Hmmm sewaktu sampai, wangi roti yang dibakar langsung menyerbak, maknyus. Jadi, acara pertama saya dan kawan-kawan saya itu sesi perkenalan dan penyambutan dari perwakilan Sari roti lalu dilanjutkan sesi tanya jawab dan berkeliling untuk melihat produksi sari roti. Wah, agak kagum juga ya, soalnya sebelum masuk area produksi sari roti, kami harus berpakaian lengkap. Berikut dokumentasi sebelum masuk, karena kami yang cewek berkerudung jadi tidak memakai topi pelindung, berbeda sama cowok-cowoknya. Oiya, sepatu kami juga dilindungi loh, tapi sayang gak kefoto. Tujuannya sih biar produksi sari roti tidak terkontaminasi oleh kotoran-kotoran yang gak sengaja saya dan kawan-kawan bawa. Oiya aturannya juga ketat banget sih, gak boleh megang hape selama berkeliling dan harus bersih dulu, ada perlatan seperti cuci tangan dan apa gitu yaa..seperti dektetor bahan-bahan berbahaya yang dibawa dalam tubuh sebelum masuk ke tempat produksi. 

Persiapan sebelum masuk produksi sari roti
Sama seperti Indomie, disini tidak boleh mendokumentasikan produksi Sari roti. Seingat saya sih ya, produksi sari roti itu sudah modern atau banyak menggunakan tenaga mesin. Fatalnya, jika salah satu mesin rusak, maka proses produksi akan terhambat. Disana juga ada beberapa hal menarik, jadi setiap tingkatan pekerja mempunyai warna topi yang berbeda.

Ada salah satu teman saya yang menanyakan tentang bahan baku sari roti, yaitu tepung. Jadi, apa sari roti memliki kebun gandum sendiri atau bekerja sama dengan perusahaan penghasil tepung terigu?. Dan, ya jawabannya mereka bekerja sama dengan salah satu perusahaan terbesar penghasil tepung terigu. Ada juga yang menanyakan berapa lama sari roti akan bertahan, mereka menyatakan hanya sampai 3 hari. Begitu pula dengan harga yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, mereka sih setangep pendengaran saya, menyatakan jika ada beberapa oknum yang melebihkan harga produk-produk sari roti bisa dilaporkan, tapi yah kembali lagi pada sikap kita, mungkin bisa mengikhlaskan. Oia, ada juga yang bertanya bagaimana promosi sari roti, tentu saja, kita sudah banyak yang tahu, sari roti punya iklan di televisi, mereka juga fokus pada bentuk promosi sponshorsip, jadi, jika ada yang ingin mengunjungi sari roti mungkin dibolehkan, karena ternyata sebelumnya, mereka juga menerima kunjungan murid-murid TK sebelum saya dan kawan-kawan.

Setelah itu, kami yang masih lapar diberi bingkisan roti gratis, wah lumayan banget lah buat 3 hari perjalanan. Bingkisan Roti dan Indomie. Mantep. Enaknya jadi bagian mahasiswa pertanian muehehehe :3.

Mba yang presentasikan perusahaan sari roti

Manajer pemasaran sari roti

Penyerahan sertifikat untuk perusahaan sari toti

Kawan-kawan yang berfoto ria mendapatkan bingkisan
Sekian kilasan saya tentang kunjungan ke pabrik sari roti. Lanjut perjalanan ke perusahaan jamu kemasan terkenal di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar